Dzikir Yang Paling Bagus | KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) | Bahtsul Masail Tarjih Fatwa Taujih Khuthbah
*422 - Dzikir Yang Paling Bagus*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Pertanyaan_
🌸 Dzikir yang paling bagus apa ya Pak Ustadz?
📝 Ditanyakan oleh Ibu *Eka N. K. R.* dari Surabaya pada _5 Oktober 2021_ via WhatsApp tanpa editing
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Jawaban_
🏈 Ini pertanyaan yang pendek tapi paling susah jawabannya karena semua dzikir itu bagus dan paling bagus dibanding yang lain dengan masing-masing dimensinya. Sehingga, ketika ditanyakan, dzikir apa yang paling bagus, maka akan muncul pertanyaan balik, bagus untuk apa, bagus dalam hal apa, bagus bagi siapa, bagus dari sisi apa, bagus pada keadaan bagaimana, dan seterusnya.
🏆 Walhasil, semua dzikir itu bagus dan ga ada yang paling bagus diantara yang lainnya. Apalagi, Islam yang diajarkan Nabi Muhammad itu 'turun' dalam konteks masyarakat Hijaz (Arab kuno) yang memang secara default selalu sibuk mengunggulkan segala sesuatu secara bertubi-tubi sampai kita yang 'alami/non-'Arab akan bingung sebetulnya mana yang unggul.
🎪 Orang-orang Hijaz (Arab kuno) ketika menyanjung-nyanjung kota Makkah, luar biasa, sundul langit. Ketika memuji-muji para tokoh mereka, luar biasa juga, sundul langit. Ketika memuji air pun, luar biasa, sundul langit. Itu karakter masyarakat Hijaz.
🧊 Karakter tersebut sangat baik. Kita tahu Al-Asma' Al-Husna, yang kalau kita menyebut salah satunya atau semuanya berarti kita sedang berdzikir. Al-Asma' Al-Husna itu semuanya bagus, dan kita akan sering mendapati keterangan Asma' yang satu bagus karena begini dan begitu, Asma' yang lain sangat bagus karena ini dan itu, nanti Asma' yang beda lagi juga bagus sekali karena anu dan anu. Otomatis, kita penasaran, mana yang paling bagus, akhirnya ada klasifikasi Ism Al-A'zham yaitu Al-Asma' yang paling agung. Dalam klasifikasi itu pun mengundang pertanyaan, Ism Al-A'zham mana yang paling tokcer, paling dahsyat, paling ampuh, dan seterusnya.
🥯 Kami jabarkan sebagai refleksi terkait hal ini. Para ulama yang menentukan nama Allah yang paling agung berbeda pendapat menjadi empat belas pendapat. Al-Hafizh Ibnu Hajar telah sebutkan di kitabnya ‘Fath Al-Bari, 11/224, yaitu, 1. Huwa 2. Allah. 3. Allah Ar-Rahman Ar-Rahim. 4. Ar-Rahman Ar-Rohim Al-Hayyu Al-Qoyyum. 5. Al-Hayyu Al-Qoyyum. 6. Al-Hannan Al-Mannan Badi’u As-Samawati wal Ardzi Dzul Jalali Wal Ikrom AL-Hayyu Al-Qayyum. 7. Badi’u As-Samawati wal Ardzi Dzul Jalali Wal Ikrom. 8. Dzul Jalali Wal Ikrom. 9. Allahu Lailaha Illa huwa Al-Ahad As-Somad Alladzi lam walid walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahad. 10. Rabbi rabbi. 11. Doanya Dzun nun di perut ikan ‘Lailaha illa Anta Subhanaka Inni Kunta Minad dzolimin. 12. Huwallahu Allahul ladzi laila illa huwa Rabbil Arsyi Al-Adhim. 13. Tersembunyi di asma’ullah al-husna. 14. Kalimatut tauhid ‘Lailaha illallahu’. *[https://islamqa.info/ar/answers/146569]*
🍇 Pertanyaan dzikir mana yang paling bagus itu pertanyaan bagus, bisa jadi karena saking mendalamnya Nur (cahaya) dari dzikir sehingga batin menjadi sangat terpesona dengan Allah, lantas menjadi sangat haus dengan dzikir, karena sangat ingin mempersembahkan dzikir yang paling dicintai Allah.
🪣 Haus kita terhadap dzikir akan membuat kita ingin terus-menerus tenggelam dalam dzikir dalam kegiatan kita apapun, sampai-sampai kita melintasi ruang dan waktu. Berapa banyak catatan sejarah mengisahkan para ulama yang bisa berdzikir dan mengkhatamkan Al-Quran dalam waktu yang tidak masuk akal normal. Berapa banyak pula ulama yang bisa berada di beberapa ruang dan waktu yang berbeda dalam keadaan berdzikir semuanya.
🏵️ Jadi, mari kita semangat terhadap dzikir apa saja, Allah yang akan menggerakkan kita menjalankan dzikir yang paling bagus yang mana yang paling disukai-Nya dalam kondisi yang berganti-ganti. Apalagi, lafazh dzikir amat sangat banyak sekali. Al-Asma' Al-Husna saja jumlahnya tidak terbatas, bukan hanya 99. Doa juga termasuk dzikir, karena dalam doa, kita mengingat Allah sebagai Sang Maha Mengabulkan keinginan dan kebutuhan kita.
📒 Kata Sayyidina 'Utsman bin 'Affan,
لَوْ أَنَّ قُلُوبَنَا طَهُرَتْ مَا شَبِعَتْ مِنْ كَلامِ رَبِّنَا , وَإِنِّي لأَكْرَهُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَيَّ يَوْمٌ لا أَنْظُرُ فِي الْمُصْحَفِ
"Kalau seandainya qalbu kita suci, qalbu itu tidak akan kenyang dari Kalam Rabb kita, dan sesungguhnya aku tidak suka jika berlalu suatu hari aku sama sekali tidak memandang kepada mushaf." *[Sunan Al-Baihaqi]*
🛍️ Bisa jadi kita akan sibuk mencari mana dzikir yang harus didahulukan sebagai akibat kita mengira 24 jam adalah batas waktu dalam 1 hari. Padahal 24 jam itu batasan yang diciptakan manusia sendiri. Allah hanya membuat batasan 1 hari adalah ketika matahari terbit sampai terbit lagi, dan bisa saja matahari itu melambat demi kelancaran ibadah kita kepada-Nya.
🧶 Berapa banyak kejadian perjalanan waktu melambat demi kemudahan seorang hamba Allah dalam menghamba kepada-Nya dan itu atas izin Allah. Bahkan, lebih ekstrim lagi, ajal kita itu bukan batas akhir penghambaan kita. Berapa banyak ulama yang sudah wafat namun di dalam qubur hidup dan sibuk dengan ibadah, termasuk para Nabi. Ini bukan mitos, bukan khurafat. Percaya! Saya yang awam saja sering mengalami, dan itu bukan kuasa saya, tapi murni kuasa Allah. Anda pun akan mengalaminya jika Anda percaya dan Anda dipilih Allah untuk mengalami itu.
🚚 Demikian jawaban super ringkas, karena jawaban panjangnya akan super panjang juga, dan akan didebat panjang oleh orang-orang yang tidak percaya. Intinya, segala macam lafazh dzikir kita rapal semuanya, tanpa kita peduli keterbatasan waktu dan tempat, biar Allah yang mengatur waktu dan tempat. Dan dzikir itu tidak hanya satu kalimat thayyibah yang diulang-ulang. Doa apapun dan bacaan Al-Quran seluruhnya, itu juga dzikir.
📝 Dijawab oleh Mas *Jibril* (Haji Brilly)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📺 🇧 🇨 🇶 🇺 🇫 🇮 (Broadcast Quantum Fiqih) telah melayani KASYAF (Konsultasi Syariah dan Fiqih) hampir 450 sesi secara gratis/free tanpa syarat, baik secara tatap muka atau jarak jauh, baik lisan maupun tertulis, baik masalah Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Keluarga, dan lain sebagainya. Sampaikan pertanyaan melalui ustadzjibril@gmail.com atau http://wa.me/6282140888638. Jangan lupa sampaikan *nama dan kota domisili*. Jika pertanyaan mengandung aib, maka identitas penanya akan dirahasiakan.
Komentar
Posting Komentar